Jumat, 10 Juni 2022

BERFIKIR dan BERJIWA BESAR

Untuk warga Djimodji-ku, dimanapun Anda berada...

Berfikir Dan Berjiwa Besar

“Orang bijaksana akan menjadi Majikan dari pikirannya. Orang bodoh akan menjadi Budaknya” (David J. Schwartz)

Beberapa hari yang lalu, saya dan teman2 dari Djimodji sedang menuju Lapger yang akan mengadakan harakat pada malam itu. Ketika mampir di sebuah warung rokok, saya menemukan sang Bapak yang kebetulan berada disamping istrinya yang sedang melayani saya, sedang asyik membaca buku dengan sampul warna pink. Setelah saya amati, ternyata yang dibaca adalah buku karangan David J. Schwartz, yang berjudul Berfikir dan Berjiwa Besar (The Magic Of Thinking Big).

Saya sempat bergumam, seandainya seluruh komponen bangsa ini termasuk para entrepreneur mau “belajar” insya Allah kita akan menjadi bangsa besar dan berpotensi memimpin dunia. Kita menjadi malu untuk melakukan korupsi, juga malu menggadaikan asset bangsa yang berlimpah ini untuk kepentingan pribadi.

Sang Bapak dan istrinya telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi saya. Di tengah kesibukan menjalani rutinitas menjadi entrepreneur (menjual dagangan kelontong mereka), Sang Bapak terus belajar untuk berfikir dan berjiwa besar dalam menjalani fase kehidupannya.

Buku ini adalah bacaan lama saya dan merupakan salah satu buku yang berpengaruh bagi diri saya Karena itu, saya akan coba menyampaikan beberapa bagian dari buku yang dahsyat ini. Semoga kita mampu mengambil hikmah di tiap kesempatan yang kita lalui.

Percaya berhasil, maka Anda pun benar-benar berhasil

Otak Kita adalah “Pabrik Fikiran”. Pabrik yang juga sibuk menghasilkan fikiran yang tak terhitung setiap jamnya. Produksi didalam pabrik fikiran kita berada dibawah pengawasan dua mandor, salah satunya kita sebut saja Tuan Kemenangan, dan yang satu lagi Tuan Kekalahan.

Tuan kemenangan bertanggung jawab untuk menghasilkan fikiran yang positif. Ia berspesialisasi menghasilkan alasan mengapa Kita dapat, mengapa Kita cakap dan mengapa Kita akan berhasil. Mandor yang satunya lagi, Tuan Kekalahan, menghasilkan fikiran negatif yang menurunkan nilai diri. Ia adalah ahli dalam mengembangkan alasan mengapa Kita tidak dapat, mengapa Kita lemah dan mengapa Kita tidak memadai. Spesialisasinya adalah rangkaian fikiran ”mengapa-Kita-akan-gagal”.

Baik Tuan Kemenangan maupun Tuan Kekalahan sangat patuh kepada Kita. Mereka cepat menjalankan perintah. Yang perlu Kita lakukan untuk memberi isyarat kepada kedua mandor hanyalah kesiapan mental sedikit saja. Jika isyaratnya positif, Tuan Kemenangan akan melangkah maju dan segera bekerja. Begitu pula, isyarat negatif membuat Tuan Kekalahan melangkah maju.

Berfikir dan bermimpi secara kreatif

Berfikir kreatif berarti menemukan cara-cara baru yang lebih baik untuk mengerjakan apa saja. Ada beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk mengembangkan dan menguatkan kemampuan kita dalam berfikir kreatif, yaitu :

1. Percaya bahwa sesuatu dapat dilakukan.Jika Kita percaya sesuatu dapat dilakukan, fikiran
Kita akan mencarai cara untuk melakukannya.
2. Jangan biarkan tradisi melumpuhkan fikiran Kita. Bersikaplah menerima gagasan baru,
lakukan eksperimen, coba pendekatan baru dan bersikaplah progresif dalam semua yang Kita
kerjakan.
3. Bertanyalah kepada diri sendiri setiap hari,
”Bagaimana Saya dapat bekerja dengan lebih baik ?”
4. ”Bagaimana Saya dapat bekerja dengan lebih banyak ?”.Kapasitas adalah keadaan fikiran.
5. Praktekkan bertanya dan mendengarkan.
Jika ini Kita lakukan maka Kita akan mendapatkan bahan mentah untuk mencapai keputusan
yang tepat. Ingat : ”Orang besar memonopoli kegiatan mendengarkan, Orang kecil
memonopoli berbicara”.
6. Bentangkan fikiran Kita. Dapatkan stimulasi melalui bergaul dengan orang yang dapat
membantu Kita memikirkan gagasan baru. Berbaurlah dengan orang dari minat pekerjaan dan
sosial yang berbeda.


Anda adalah apa yang anda fikirkan mengenai diri anda

”Cara Anda berfikir menentukan bagaimana Anda bertindak. Cara Anda bertindak pada gilirannya menentukan bagaimana orang lain bereaksi terhadap Anda”

Ada sebuah kisah yang sering disampaikan mengenai sikap tiga orang tukang batu terhadap pekerjaan. Ketika ditanya, “Apa yang sedang Anda kerjakan ?”. Tukang batu pertama menjawab, “Menyusun bata”. Yang kedua menjawab, “Menghasilkan enam ratus rupiah per jam”. Dan yang ketiga berkata, “Saya ? Saya sedang membangun katedral terbesar di dunia”.

Akhir dari cerita ini, hampir bisa dipastikan tukang batu pertama akan tetap menjadi tukang batu. Tetapi tukang batu ketiga, dia bisa saja menjadi mandor, kontraktor besar, arsitek ternama dll. Ia terus bergerak ke atas, karena berfikir memang membuatnya begitu. Ia mendengarkan saluran fikiran yang menunjukkan cara untuk mengembangkan diri di dalam pekerjaannya.

Mengubah kekalahan menjadi kemenangan

Kita dapat mengubah kemunduran menjadi kemenangan. Cari pelajarannya, terapkan, kemudian ingat kembali kekalahan itu dan tersenyumlah. Kekalahan hanyalah keadaan fikiran, tidak lebih. Yang penting adalah, katakan pada diri Kita, “Pasti ada jalan”. Semua fikiran bersifat magnetis. Kalau kita berfikir positif, maka fikiran positif akan dengan gencar menyerbu masuk kedalam benak Kita untuk membantu memecahkan masalah yang kita hadapi.

Ada sisi baik dalam setiap situasi, dan ketika kita menemukan sisi baik tersebut, Kita otomatis menolak kekalahan dan rasa frustasi.

Salam Sukses Djimodji-ku !!

Rabu, 07 Desember 2011

Sekilas tentang Osteoporosis

Osteoporosis itu merupakan penyakit dimana tulang menjadi rapuh, kropos dan mudah patah, sebagai akibat dari berkurangnya kerapatan tulang karena usia dan umumnya terjadi pada tulang pinggul dan tulang belakang dan pergelangan tangan. Osteoporosis biasa disebut dengan silent disease yang artinya si penderita biasanya tidak merasakan nyeri apapun sampai akhirnya tidak mampu bangun atau tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari, hingga akhirnya dikejutkan dengan cidera tulang meski hanya karena trauma ringan atau bahkan tanpa trauma. Berdasarkan penyebabnya, osteoporosis dibagi menjadi dua, yaitu: osteoporosis primer dan sekunder. Osteoporosis primer dikaitkan dengan kekurangan hormon (khususnya wanita) dan bertambahnya usia, sedangkan osteoporosis sekunder disebabkan karena penyakit tertentu. Osteoporosis bisa terjadi pada siapa saja yang kandungan kalsium dalam tubuhnya rendah. Tapi, resiko osteoporosis pada wanita lebih besar dibandingkan pada pria, karena kadar hormon estrogen pada wanita mulai menurun pada usia 30-an, sedangkan pria hormon testosteron baru mulai menurun sekitar usia 65 tahun. Puncak pembentukan masa tulang terjadi pada usia 30 tahun. Namun bila asupan tidak mencukupi, bisa jadi pada usia 30 tahun sudai mulai muncul gejala awal osteoporosis. Dan ketika usia 40 tahun tubuh mulai tampak bungkuk, dan tulang mudah patah pada usia 50 tahun. PROSES TERJADINYA OSTEOPOROSIS Dari waktu ke waktu, tulang mengalami pembongkaran dan pembentukan kembali. Tulang yang sudah tua akan mengalami pembongkaran atau perusakan yang dilakukan oleh sel Osteoklas, kemudian dibentuk kembali oleh sel Osteoblas. Ketika hormon estrogen mulai menurun atau hilang, proses pembongkaran atau perusakan tulang berlangsung lebih cepat dibanding dengan pembentukannya. Osteoklas merusak tulang selama 3 minggu, padahal pembentukan tulang butuh waktu sekitar 3 bulan. Berarti kepadatan tulang akan cepat berkurang atau beresiko mengalami osteoporosis di kemudian hari. Untuk mencegah osteoporosis yang pertama yang dilakukan adalah dengan mencukupi kebutuhan kalsium tubuh. Karena, jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari asupan makanan, tubuh akan mengambilnya dari tulang. Hal itulah yang mengawali terjadinya osteoporosis. Selain mencukupi kebutuhan kalsium, kita harus mencegah hal-hal lain yang dapat menyebabkan kasium tubuh "tercuri". Hal itu yang menyebabkan meski konsumsi kalsium sudah sesuai anjuran, tapi masih juga kebutuhan tidak terpenuhi. Pencuri kalsium itu adalah : 1| Kekurangan vitamin D. Vitamin D dibutuhkan untuk penyerapan kalsium dalam usus. Oleh karena itu, harus dipastikan bahwa tubuh tidak kekurangan asupan vitamin D. 2| Sodium. Pola makan yang tinggi sodium akan meningkatkan kehilangan kalsium dan mineral lainnya. Sebuah sumber menyatakan, setiap kelebihan dua gram asupan sodium akan menurunkan penyerapan kalsium sekitar 30 - 40 mg. 3| Pengobatan. Sejumlah pengobatan (diantaranya asma, jantung dan rematik) diketahui dapat mempengaruhi penyerapan kalsium. Untuk itu, selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mengganggu penyerapan kalsium. 4| Gaya hidup yang tidak baik. Merokok dan minuman beralkohol sangat berpengaruh pada osteoporosis. Penelitian menunjukkan bahwa merokok mempercepat kehilangan tulang serta turut andil atas berkurangnya kemampuan penyerapan kalsium. Sementara itu, minuman beralkohol dapat merusak massa tulang. Konsumsi soda dan kafein yang berlebihan juga dapat mengganggu penyerapan kalsium. 5| Gaya hidup yang tidak aktif. Bagi yang kurang atau tidak pernah berolahraga, terutama aktivitas fisik ayng mendukung berat badan, serta kekurang asupan kalsium beresiko kehilangan kalsium dari tulang. Maka ada gerakan jalan 10.000 langkah yang bermaksud untuk melawan kemungkinan terjadinya osteoporosis. Semoga Bermanfaat S3 selalu

Rabu, 24 Agustus 2011

Tubuh Manusia Dapat BERCAHAYA ???

Tahukah Anda bahwa sebenarnya tubuh manusia dapat mengeluarkan cahaya?. Para ilmuwan di Jepang telah mengadakan riset bahwa manusia menampilkan cahaya dalam kuantitas kecil pada tingkatan yang bisa naik dan turun per harinya.

Sebelumnya, sudah pernah ada penelitian yang menyimpulkan bahwa tubuh manusia memancarkan cahaya yang terlihat 1.000 kali lebih redup dari tingkatan yang bisa terlihat oleh mata telanjang yang sangat sensitif. Faktanya, secara virtual, seluruh makhluk hidup bisa memancarkan cahaya yang sangat lemah yang diduga dihasilkan oleh reaksi bioproduk dari biokimia yang menyertakan radikal bebas di dalamnya.

Untuk menganalisa lebih jauh mengenai hal ini, Masaki Kobayashi dan timnya yang berasal dari Tohoku Institute of Technology di Sendai, Jepang, mengadakan penelitian lanjutan.

Dalam penelitian ini, mereka memanfaatkan kamera sensitif yang mampu mendeteksi setiap satuan energi cahaya. Sebanyak lima orang pria sehat berusia 20 tahun yang bertelanjang dada, ditempatkan di depan kamera dalam sebuah ruangan yang sangat gelap.


“Mereka ditempatkan dalam ruangan gelap gulita dan menghadap kamera selama 20 menit, setiap tiga jam sekali. Uji coba ini diterapkan selama tiga hari dari pukul 10 pagi hingga 10 malam,” kata Kobayashi.

Hasil uji coba menunjukkan, tubuh kelima pria tersebut nampak bersinar dan meredup secara bergantian sepanjang hari. Titik minimum cahaya terjadi pada pukul 10 pagi sementara titik maksimum pancaran cahaya terjadi pukul 4 sore hari. Artinya, pukul 10 pagi merupakan titik redup paling rendah yang dipancarkan tubuh. Sebaliknya, sinar paling benderang yang dihasilkan tubuh terjadi pada pada pukul 4 sore hari. Cahaya ini kemudian secara bertahap akan meredup perlahan.

Para ilmuwan memperkirakan, hal ini disebabkan oleh emisi cahaya yang berhubungan dengan jam tubuh kita, yang kemungkinan besar terkait dengan bagaimana fluktuasi irama metabolisme yang ditampilkan tubuh sepanjang hari.





Semoga Bermanfaat
Salam Djimodji

Enam Pokok Kekuatan Manusia

1 Kekuatan Impian (The Power of Dreams)
Untuk memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupan ini, setiap kita harus memiliki impian dan tujuan hidup yang jelas. Setiap kita harus berani memimpikan hal-hal terindah dan terbaik yang kita inginkan bagi kehidupan kita dan kehidupan orang-orang yang kita cintai. Tanpa impian, kehidupan kita akan berjalan tanpa arah dan akhirnya kita tidak menyadari dan tidak mampu mengendalikan ke mana sesungguhnya kehidupan kita akan menuju.


2. Kekuatan dari Fokus (The Power of Focus)
Fokus adalah daya (power) untuk melihat sesuatu (termasuk masa depan, impian, sasaran atau hal-hal lain seperti: kekuatan/strengths dan kelemahan/weakness dalam diri, peluang di sekitar kita, dan sebagainya) dengan lebih jelas dan mengambil langkah untuk mencapainya. Seperti sebuah kacamata yang membantu seorang untuk melihat lebih jelas, kekuatan fokus membantu kita melihat impian, sasaran, dan kekuatan kita dengan lebih jelas, sehingga kita tidak ragu-ragu dalam melangkah untuk mewujudkannya.

3. Kekuatan Disiplin Diri (The Power of Self Discipline)
Pengulangan adalah kekuatan yang dahsyat untuk mencapai keunggulan. Kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang. Menurut filsuf Aristoteles, keunggulan adalah sebuah kebiasaan. Kebiasaan terbangun dari kedisiplinan diri yang secara konsisten dan terus-menerus melakukan sesuatu tindakan yang membawa pada puncak prestasi seseorang. Kebiasaan kita akan menentukan masa depan kita. Untuk membangun kebiasaan tersebut, diperlukan disiplin diri yang kokoh. Sedangkan kedisiplinan adalah bagaimana kita mengalahkan diri kita dan mengendalikannya untuk mencapai impian dan hal-hal terbaik dalam kehidupan ini.

4. Kekuatan Perjuangan (The Power of Survival)
Setiap manusia diberikan kekuatan untuk menghadapi kesulitan dan penderitaan. Justru melalui berbagai kesulitan itulah kita dibentuk menjadi ciptaan Tuhan yang tegar dalam menghadapi berbagai kesulitan dan kegagalan. Seringkali kita lupa untuk belajar bagaimana caranya menghadapi kegagalan dan kesulitan hidup, karena justru kegagalan itu sendiri merupakan unsur atau bahan (ingredient) yang utama dalam mencapai keberhasilan atau kehidupan yang berkelimpahan.

5. Kekuatan Pembelajaran (The Power of Learning)
Salah satu kekuatan manusia adalah kemampuannya untuk belajar. Dengan belajar kita dapat menghadapi dan menciptakan perubahan dalam kehidupan kita. Dengan belajar kita dapat bertumbuh hari demi hari menjadi manusia yang lebih baik. Belajar adalah proses seumur hidup. Sehingga dengan senantiasa belajar dalam kehidupan ini, kita dapat terus meningkatkan taraf kehidupan kita pada aras yang lebih tinggi.

6. Kekuatan Pikiran (The Power of Mind)
Pikiran adalah anugerah Tuhan yang paling besar dan paling terindah. Dengan memahami cara bekerja dan mengetahui bagaimana cara mendayagunakan kekuatan pikiran, kita dapat menciptakan hal-hal terbaik bagi kehidupan kita. Dengan melatih dan mengembangkan kekuatan pikiran, selain kecerdasan intelektual dan kecerdasan kreatif kita meningkat, juga secara bertahap kecerdasan emosional dan bahkan kecerdasan spiritual kita akan bertumbuh dan berkembang ke tataran yang lebih tinggi.

Semua dari kita berhak dan memiliki kekuatan untuk mencapai kehidupan yang berkelimpahan dan memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupannya. Semuanya ini adalah produk dari pilihan sadar kita, berdasarkan keyakinan kita, dan bukan dari produk kondisi keberadaan kita di masa lalu dan saat ini. Sebagaimana dikatakan oleh Jack Canfield dalam bukunya The Power of Focus, bahwa kehidupan tidak terjadi begitu saja kepada kita. Kehidupan adalah serangkaian pilihan dan bagaimana kita merespons setiap situasi yang terjadi pada kita.




Seomoga bermanfaat
Salam Djimodji

Asal muasal Kekuatan Manusia?

Kitab Mizanul Qubro secara luas menerangkan, bahwa dalam kesempurnaan yang terdapat dalam tubuh manusia Allah SWT memberikan kapasitas lebih. Seperti apakah kajiannya…?

Lewat pemaparan yang diambil dari kandungan Syahadat Majmal, dengan pendalaman arti yang terkandung di dalamnya, sesungguhnya asal usul manusia diciptakan dari sifat tanah yang dibentuk sangat sempurna oleh keagungan sifat AF’ALULLOH. Dari kesempurnaan inilah manusia juga diberi kelebihan berbagai macam pengetahuan dan ilmu yang sangat luas. Hal ini terjadi jauh sebelum Allah SWT menciptakan wujud bumi dan jagat raya umumnya, yang diciptakan lewat Nur Muhammad SAW. Jauh sebelumnya, Nur Muhammad SAW sudah diciptakan terlebih dahulu di Alamul Jannah Majazi atau Surga Majazi.Dengan ke-Esaan dan keagungan-Nya, Allah SWT menciptakan manusia dengan segudang kelebihan dan kesempurnaan bentuk yang memadai. Bahkan, jutaan tahun sebelum perintah sholat diwajibkan untuk seluruh umat di dunia, lewat wasilah yang disampaikan oleh utusan terakhir Muhammad SAW, Allah SWT sudah menerapkan arti sholat tersebut ke tubuh manusia di saat bentuk manusia baru diciptakan. Seperti saat menciptakan bentuk daging, Allah SWT menciptakannya dengan “asma takbiratul ikrom” yaitu Allohu Akbar. Demikian juga tatkala membuat bentuk napas Allah SWT menciptakannya dengan “asma ruku” yaitu Subhanarobbiyal ‘Adzimi Wabihamdih. Lalu di saat menciptakan bentuk tulang belulang Allah SWT, juga menciptakannya dengan “asma sujud” yaitu Subhanna robbiyal a’laa wabihamdih. Dan di saat menciptakan bentuk kulit Allah SWT menciptakannya dengan “asma lungguh” yakni Robbigfirli warhamni wajburni warfa’ni warzuqni wahdini wa ‘afini wa’fu ani.
Lewat sebuah kesempurnaan yang dimiliki oleh tubuh manusia, akhirnya Allah SWT memberikan tugas mulia kepada mahluk ciptaan-Nya ini yaitu dengan bersaksi mengucapkan dua kalimah syahadat, berpedoman pada kewajiban sholat, mengikhlaskan harta bendanya untuk tujuan mulia, mengisi badan lewat jalan berpuasa, dan mensucikan diri lewat kebersihan haji.
Dari struktur yang dapat diserap oleh tubuh manusia, Allah SWT juga menciptakan bentuk kekuatan yang menjadi prioritas sifat manusia itu sendiri, yaitu dengan berbagai macam bentuk ilmu.
Nah, dalam bentuk ilmu ini Allah SWT memberikannya suatu sifat Cahaya dan Api, yang ada dalam setiap tubuh manusia. Seperti halnya sifat Cahaya Allah SWT menempatkannya dalam bentuk keyakinan, kekuatan bathin, penghayatan ilmu bersifat Robbani dan Derajat menuju khusnul khotimah.
Sedangkan sifat Api sendiri ditempatkan dalam sifat manusia sebagai semangat hidup yang bermanfaat. Seperti semangat dalam mencari duniawiyah, ilmu yang menjadi landasan hidup, keras dalam disiplin, tegas dalam menegakkan prinsip, luwes dalam menata ilmu dan segala hal bersifat supranatural dan lain sebagainya.
Dalam pengasahan sifat Cahaya dan Api ini manusia pada akhirnya akan bisa membentuk wujud ilmu yang nyata, seperti: ilmu supranatural dan dhaukiyatul ma’arif. Tentunya dengan dibantu semangat yang tinggi, tekad membaja, keyakinan yang memadai dan menjauhkan dari kemalasan.
Kitab Mizanul Qubro secara luas menerangkan, bahwa dalam kesempurnaan yang terdapat dalam tubuh manusia Allah SWT memberikan kapasitas lebih, yaitu, dengan memberikan keluasan ilmu pada 6 tingkat yang diambil dari sifat alam, yakni: Gunung, Besi, Api, Air, Angin dan Hawa.

1. Gunung.
Mencerminkan bentuk yang kokoh dari tubuh manusia yang sangat kuat. Dari sifat gunung ini pula manusia dapat menampung segala ilmu dan bisa menahan segala badai, mara bahaya dan azab-azab kecil dari peringatan Allah SWT, serta bisa menjauhkan dari berbagai hal yang tidak diinginkan lewat doa-doa tulus dari hati yang selalu dibawanya sejak lahir hingga tutup usia.
Dari sifat ini juga manusia mulai ditugaskan oleh Allah SWT, untuk mengenal arti ilmu yang bersifat lahiriyah maupun bathiniyah. Terutama dalam keluasan akal dan penghayatan bathin menuju tahkikul ilmi atau wujud dari semua bentuk ilmu, sehingga dengan adanya bentuk tubuh ini apapun bisa diraihnya sebagai suatu keberhasilan hidup yang diinginkan.
Namun dalam kenyataannya, sifat Gunung yang terdapat dalam diri manusia ini belumlah sempurna, sebab sifat gunung sendiri kalah dengan sifat “Besi”.

2. Besi
Mencerminkan bentuk yang keras dari sifat manusia di dalam segala hal, sebab dalam hal pemaparan ilmu pengetahuan alam sendiri jelas ditegaskan, bahwa sifat Besi lebih keras dari sifat yang terdapat dari wujud perbatuan.
Lewat sifat Besi ini, manusia mulai dituntut untuk memegang peranan dalam kedisiplinan dan penataan hidup secara akurat, baik dalam memulai suatu karir atau pembelajaran masalah keilmuan.
Namun dalam pandangan ahli sufi, sifat Besi ini yang terdapat dalam diri manusia adalah perjalanan awal menuju apapun keinginan yang dimaksud untuk bisa tercapai, hanya saja dalam menginginkan sesuatu yang lebih, manusia tidak boleh berhenti hanya di sifat ini, melainkan harus terus menapaki ilmu yang lebih tinggi. Sebab sifat Besi masih kalah dengan sifat Api.

3. Api
Mencerminkan sifat berani yang terdapat dalam diri manusia. Maksud dari sifat Api di sini, adalah pembentukan dari 4 sifat asal yang terdapat dalam struktur watak manusia (nafsu hak, nafsu hayawaniyah, nafsu syaithoniyah, dan nafsu muthmainnah).
Dari keempat nafsu ini manusia dituntut untuk mengendalikan nafsu-nafsu tersebut menuju sifat yang positif. Seperti, membangun badan kita lewat semangat berdzikir, semangat dalam mencari ilmu, semangat dalam memohon dan semangat dalam menorehkan segala bidang, baik yang bersifat riil maupun bersifat bathiniyah.
Sebab asal usul sifat api yang diciptakan oleh, Allah SWT, sebagian besar diarahkan ke sifat semangat sebagai pembakaran diri menuju bentuk kesuksesan di kemudian hari.
Hanya saja dalam merilis kehidupan yang lebih mapan, setiap manusia dituntut untuk terus mencari apa yang menjadi keinginan selanjutnya yang lebih tinggi. Sebab dalam pandangan ahli sufi sendiri menilai sifat ini sebagai tingkat pemula dalam pengenalan ilmu Allah.SWT, menuju derajat yang lebih mulia. Sebab sifat Api masih bisa dikalahkan dengan sifat Air.

4. Air
Mencerminkan sifat kelembutan yang terdapat dalam diri manusia. Sifat ini menurut ahli sufi disebut dengan istilah Thoriqul Qolbi yang berarti “penataan hati”.
Bila seseorang telah mencapai sifat ini, niscaya apapun bentuk ilmu akan bisa diwujudkan secara nyata. Karena sifat Air bisa menyatu di manapun dia ditempatkan, baik di tanah, bebatuan, pohon, langit, dan lain-lainnya. Seperti halnya sifat ilmu yang terserap di tubuh manusia karena keluasan akal dan penghayatan bathin yang tinggi. Sifat Air ini akan mudah menyerap di berbagai bentuk ilmu yang diinginkan, sehingga tanpa sadar, lambat laun diri kita akan menjadi hamba Allah SWT, yang mempunyai banyak kelebihan, terutama dalam hal ilmu bathiniyah. Hanya saja sifat Air ini harus terus diasah hingga sampai menuju sifat ilmu yang lebih tinggi. Karena sifat Air di sini masih kalah dengan sifat yang terdapat dari wujud Angin.

5. Angin
Mencerminkan keluasan ilmu dalam diri manusia secara menyeluruh. Sebab Angin di sini disebut sebagai sifat raja dari semua sifat alam. Seperti halnya kekuasaan seorang raja diraja, sifat Angin ini bisa mengontrol dan mengatur segala sifat alam. Seperti, mampu merobohkan kekuatan gunung, menerbangkan sifat Bumi, membesarkan sifat Api dan menarik sifat Air yang menjadikannya lautan air bah.
Dalam hal sifat ilmu, Angin ini disebut juga dengan sifat ma’rifatillah, dimana sifat ma’rifatillah ini adalah wujud kesempurnaan dari bentuk pemahaman manusia dalam mengolah segala hal bidang ilmu bersifat Robbani yaitu, lewat sebuah pemahaman, kesolehan, kezuhudan, menjauhkan sifat duniawiyah dan hanya difokuskan dalam satu tujuan, yaitu, hanya mengenal kebesaran Allah SWT.
Namun dalam keluasan secara hakiki, sifat seperti ini belum dikatakan sempurna sekali sebab masih ada yang mengalahkannya, yaitu, sifat Hawa.

6. Hawa
Mencerminkan kebersihan hati yang terdapat dalam diri manusia, sifat ikhlas sendiri menurut para sufi disebut sebagai Kamil Baenassama Wal Ardh (kesempurnaan ilmu yang mampu menguasai antara langit dan bumi).
Dalam hal kesempuranan sifat ilmu, sifat Hawa di sini adalah penggabungan seluruh sifat alam yang sudah dikuasai secara lahir dan bathin, sehingga baik dari ucapan, tingkah laku maupun keinginan kita akan terkabul dengan sendirinya seiring kedekatan hati dengan sifatulloh, afalulloh, dzatulloh kian menyatu.
Dengan segala pembedaran sifat alam tadi, pada intinya adalah untuk mengajak manusia hidup, bahwasanya semua ini bisa tercapai, apabila manusia itu sendiri mau berkorban untuk semangat dalam menjalani hidup yang penuh dengan tingkatan demi tingkatan yang harus dilaluinya.
Nah, semoga dengan pemaparan yang Penulis berikan, kita semua menjadi paham dan mau menjalankan apa yang menjadi tuntutan hidup kita sendiri.




Semoga Bermanfaat,
Salam Djimodji

Senin, 01 Agustus 2011

Indahnya Rasa Ikhlas


Hujan rintik-rintik membasahi bumi, udara berhembus terasa segar. Seorang pemuda telah selesai menunaikan sholat dzuhur berjamaah di masjid. Pandangannya menyapu ke arah halaman masjid, tidak jauh darinya ada seorang perempuan tua yang duduk ditengah lapangan menarik perhatiannya. Tiba-tiba sebuah tas kecil dari tempat nenek itu terbang tertiup angin kencang. Segera pemuda itu memperhatikan teriakan nenek itu minta tolong, ingin tasnya diambilkan.

Merasa terpanggil pemuda itu segera berlari mengejar tas kecil, terlihat tas itu telah melesat jauh, dia berlari dengan terengah-engah kelelahan. Berlarilah pemuda itu sekuat tenaga dan tas kecil itu berhasil juga dipegangnya. Nampak keringat bercucuran, dengan hati penuh kebahagiaan dia berlari kecil mengantarkan tas kecil. Terlintas didalam hatinya lelah yang dirasakan tentunya akan disambut dengan senyuman dan ucapan terima kasih sang nenek sudah cukup sebagai balasan atas kebaikan yang telah dilakukannya.

Namun diluar didugaannya, sang nenek segera merebut tas kecil itu dan membalikkan tubuhnya dengan wajah yang cemberut, sepintas seperti marah. Pemuda terkejut bukan main. Jangankan senyuman dan ucapan terima kasih, wajah ramahpun tidak terlihat. Pemuda itu kebingungan. ‘Apa dosaku ya?’ ucapnya lirih. Dia tak bisa bergerak, malu, kesal, kecewa tercampur aduk.

Berkali-kali pemuda istighfar, siang itu dirinya menemukan pelajaran yaitu makna ikhlas. Ya tentang keikhlasan. Keikhlasan berarti tidak pernah berharap apapun, bahkan balasan walaupun berupa senyuman dari yang kita perbuat. Lakukanlah segala perbuatan baik semata-mata karena Allah. Itulah yang disebut dengan ikhlas. Siang itu dihalaman masjid, pemuda itu mendapatkan pelajaran bahwa ikhlas itu indah.

‘Dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka, tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakan.’ (QS. At-Thuur : 21).




Salam Djimodji

Rabu, 20 Juli 2011

Urgensi Doa

Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui, lagi Maha Kuasa untuk melakukan apa saja. Akan tetapi, Allah memberikan keleluasaan kepada manusia untuk mengajukan permohonan , keinginan, dan harapan-harapannya kepada_Nya. Walaupun manusia tidak memanjatkan doa kepada-Nya, namun Allah tetap akan memberikan kepada manusia apa yang sudah menjadi bagiannya. Allah tidak membiarkan manusia berada dalam kebingungan dan kecemasan pada saat menghadapi permasalahan hidupnya di dunia ini. Manusia membutuhkan kesadaran , tempat ia mengadukan nasib; membutuhkan pijakan, tempat ia menyatakan keluh kesahnya, yaitu kepada pemegang kekuasaan yang tak terkalahkan keperkasaan-Nya, yang mengatur hidup dan kehidupan manusia dan segenap mahluk yang ada di alam ini.

Allah memang tidak memerlukan pemberitahuan dari manusia apa yang menjadi kebutuhan dan harapannya dalam kehidupan di dunia ini, sebab Allah Maha Mengetahui dan Maha Mendengar apa yang terjadi di seluruh jagad raya ini. Akan tetapi, mengapa Allah memberikan tuntunan kepada manusia untuk berdoa; dan apa pentingnya doa ini bagi kehidupan manusia dan kesehatan mental serta jasmaninya? Apakah kalau manusia tidak mau berdoa kepada Allah saat berada dalam kesulitan, penderitaan, malapetaka, atau kesenangan, maka Allah akan merasa rugi dan sedih? Jawabnya, sama sekali tidak. Keagungan dan kemuliaan Allah tidak akan bertambah karena manusia memuliakan dan mengagungkan-Nya dengan permohonan dan doa kepada-Nya. Jadi, pentingnya doa ini sebenarnya adalah untuk diri manusia dan kehidupannya sendiri, baik jasmani, rohani, maupun intelektualnya.

Apakah sebenarnya keuntungan yang diperoleh manusia dengan memanjatkan doa, mengahrapkan pertolongan dan rahmat dari Allah? Pentingnya manusia memanjatnya doa bagi kehidupan adalah :

Manusia sangat memerlukan sandaran yang dapat memberikan kekuatan kepada dirinya pada saat dia lemah, ketika segala kekuatan di luar dirinya tidak mampu lagi menopang dan menunjang dirinya. Pada saat semacam ini tiada jalan bagi manusia untuk dapat menentramkan diri , menenangkan hati, dan menjernihkan pikirannya, selain hanya mengadukan nasib dan keadaaannya kepada Yang Mahamutlak mengatur dan menentukan jalan hidupnya. Jalan untuk mendekatkan diri kepada Yang Mahamutlak ini adalah melalui mediu doa. Jadi, doa berfungsi sebgaai sarana pengaduan manusia yang tengah tercekam oleh kemelut, kesusahan, dan penderitaan. Disini yang mempunyai kepentingan adalah manusia , bukan Allah. (Bagaimana dengan kebahagiaan, kegembiraan dan keadaan yang tentram?)
Doa tidak semata-mata dimaksudkan untuk memohon pertolongan kepada Allah untuk melepaskan diri dari kesulitan dan penderitaan. Doa juga dimaksudkan sebagai sarana memohon kepada Allah untuk meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya, sehingga dapat melakukan segala tugas yang dipikulnya dengan baik dan menggembirakan dirinya. Untuk mencapai maksud semacam ini, manusia tidak mampu bersandar pada kekuatan dirinya atau bantuan sesama manusia, sebab rintangan yang dihadapinya ternyata jauh lebih besar daripada kekuatan yang dimiliki dirinya dan manusia lainnya. Dalam keadaan semacam ini manusia menyandarkan segalanya kepada rahmat dan pertolongan Allah. Bagaimana cara manusia menyandarkan hal ini kepada Allah? Caranya antara lain dengan berdoa. Disini doa bukanlah merupakan kepentingan Allah, melainkan merupakan kepentingan manusia itu sendiri agar dirinya memeproleh kemampuan dalam mengatasi problem dan meningkatkan kemampuannya untuk menyelesaikan problem yang dihadapinya.

Doa mutlak diperlukan oleh manusia , karena manusia tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya sekarang dan akan datang, padahal manusia selalu menginginkan keberhasilan dalam mencapai apa yang diinginkannya, sekarang dan akan datang. Untuk menagkal hal-hal yang tidak baik atau merugikan dirinya saat ini atau nanti, ia memerlukan adanya kekuasaan dan kekuatan di luar dirinya untuk menyelesaikan maslaah-masalah itu. Siapakah yang diharapkan dapat membantunya untuk menyelesaikan masalah semacam itu? Dan bagaimana cara pertolonga itu bisa didapat oleh dirinya?

Dalam hal ini Allah memberikan petunjuk agar manusia memanjatkan doa kepada-Nya. Dengan doa inilah Allah memberikan jalan dan pertolongan kepadanya dengan cara yang sama sekali tidak diketahui sebelumnya dan dari arah yang sama sekali tidak terduga oleh yang bersangkutan. Hal ini membuktikan bahwa doa itu merupakan sarana yang menjadi kepentingan manusia sendiri dan bukan menjadi kepentingan Allah.

Dengan uraian diatas menjadi jelaslah betapa doa itu sangat penting , bahkan mutlak penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-harinya di dunia ini. Rasulullah SAW telah mengajarkan doa-doa untuk setiap masalah yang dihadapi manusia dalam bidang apa pun, sehingga terserah kepada yang berkepentingan untuk mempergunakannya atau tidak. Allah telah memberikan peluang kepada manusia untuk mengeluh dan mengadukan nasibnya kepada-Nya melalui sarana doa.
Jadi doa antara lain dimaksudkan agar manusia semakin mendekatkan diri kepada Allah dan mengenal-Nya sehingga tidak menjadi mahluk yang mengalami kebingungan, kekacauan, penuh kegelisahan, dan tekana batin yang tak kunjung dapat diselesaikan. Doa yang kita panjatkan kepada Allah insya Allah akan menghilangkan semua bentuk kekacauan batin, pikiran, dan perasaan kita pada saat kit atidak lagi dapat mencari jalan mengatasinya. Pada sat itulah jiwa kita hanya bisa menyandarkan diri kepada Allah, Tuhan Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui, Maha Menguasai, dan Maha Menentukan jalan kehidupan mahluk-Nya.
Dengan menyadari pentingnya doa sebagaimana diuraikan sebagiannya di atas, mudah-mudahan kita menjadi sadar akan pentingnya doa bagi setiap orang sehingga kita tidak merasa berat dan malas untuk berdoa kapan saja dan dimana saja denga hati ikhlas

Ketika seseorang duduk untuk berdoa, sesungguhnya dia duduk di hadapan Al-Khaliq Azza wa Jalla yang pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu, dan yang lebih dekat kepada manusia daripada dirinya sendiri. Dia Yang Mahasuci, “mengetahui yang rahasia dan yang lebih tersembunyi” (QS.20:7). Maka manusia senantiasa penuh gentar, dan berharap doanya dikabulkan.

Oleh karena itu hendaklah dia melaksanakan adab berdoa yang telah diajarkan kepada kita oleh Rasul yang mulia SAW. Rasulullah telah menjelaskan secara rinci dan jelas mengenai adab dan syarat berdoa, khususnya yang berkaitan dengan hal-hal berikut:
Adab dan syarat berdoa
Waktu makbu (mustajab) untuk berdoa
Tempat-tempat berdo’a yang makbul
Sifat dan sikap orang yang dikabulkan doanya
Orang-orang yang dikabulkan doanya
Orang-orang yang tidak dikabulkan doanya
Adab pertama dalam mengajukan permintaan kepada seorang yang berkuasa adalah menghadapkan wajah Anda kepada orang yang kepadanya Anda meminta dan berharap. Maka, di antara adab berdoa adalah hendaknya orang yang bersangkutan menghadapkan wajahnya ke kiblat yang telah diperintahkan Allah SWT untuk menghadap kepada-Nya. Dalam Firman Allah SWT disebutkan: “Dan darimana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah tidak sekali-kali lengah dari apa yang kamu kerjakan. Dan darimana saja kamu berangkat, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka , dan takutlah kepada-Ku. Dan agar kusempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.” (QS. 2:149-150).”
Jadi, menghadapkan wajah ke arah Masjidil Haram merupakan kewajiban dalam shalat dan disunnahkan dalam berdoa.

Membaca Hamdalah dan Pujian

Manakala seseorang meminta sesuatu kepada sesama manusia yang berkedudukan tinggi ataupun rendah, penguasa, pemimpin atau pemegang otoritas, niscaya sebelum mengajukan permintaannya dia mengucapkan suatu pujian kepada orang yang dimintainya itu. Sedangkan Allah SWT yang tiada sesuatu pun yang setara dengan-Nya, dan yang menciptakan manusia dan menjadikannya dalam bentuk yang sebaik-baiknya, memberikan kepadanya harta benda, anak-anak, dan rezeki tanpa adanya keutamaan di pihak manusia, Dia tentu lebih berhak untuk dipuji dengan puji-pujian yang baik. Allah SWT berfirman: “Maka bertasbihlah dengan meuji Tuhanmu, dan jadilah kamu diantara orang-orang yang bersujud (shalat).”(QS. 15:98). “Dan katakanlah :’Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak.’”(QS 17:111) “…dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.” (QS 20:130) “Katakanlah:’Segala puji bagi Allah’, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.”(QS 31:25) “Dan bertawakalah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya.”(Qs 25:58)

Allah SWT telah menyifati orang-orang Mukmin dengan firman-Nya: “Mereka itu adalah orang-orang yang bertobat, yang beribadah, yang memuji (Allah), yang melawat, yang ruku’ dan yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat munkar, dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang Mukmin itu.”(QS 9:112). Mahabenarlah Allah yang Maha Agung.

Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada kita agar memuji Allah, bersyukur kepada-Nya, serta memuji-muji-Nya setiap saat. Diriwayatkan dari Abdullah bin Zubair r.a. bahwa Rasulullah SAW mengucapkan pada setiap kali selesai shalat, sesudah malam: [arab] “La ilaha illa Allah wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa’ala kulli syai’in qadir. La hawla wala quwwata illa billah. La ilaha illa Allah wala na’budu illa iyyah, lahunni’matu walahul fadhlu walahuts-tsna’ul hasanu, La ilaha illa Allah mukhlishina lahuddin walau karihal kafirun” Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah, yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah. Tidak ada Tuhan selain Allah, dan kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Bagi-Nya segala nikmat dan bagi-Nya keutamaan, dan bagi-Nya pujian yang terbaik. Tidak ada Tuhan selain Allah, dengan mengikhlaskan agama bagi-Nya sekalipun orang-orang kafir benci”.

Berkata Ibnu Zubair:”Rasulullah SAW bertahlil dengan kalimat-kalimat diatas pada setiap selesai shalat fardhu.” (HR. Muslim). Diriwayatkan dari Salamah bin Al-Akwa’ r.a. “”Aku tidak pernah mendengar Rasulullah SAW mengawali doa kecuali dengan kata-kata: [arab] “Subhana rabbiyal a’la al’aliyyul wahhab ” Artinya: “Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi, Maha Pemberi”. (HR. Ibnu Abi Syaibah).

Diriwayatkan dari Fadhalah bin ‘Ubaid r.a. :”Rasulullah SAW mendengar seorang laki-laki berdoa dalam shalatnya tanpa mengagungkan Allah SWT dan tanpa bershalawat kepada Nabi SAW. Maka berkatalah Rasulullah SAW:” Orang ini terlalu tergesa-gesa”. Kemudian beliau memanggil laki-laki itu dan berkata kepadanya, atau kepada orang lainnya:’Jika salah seorang diantaramu berdoa, hendaklah ia memulainya dengan memuji Tuhannya Yang Mahasuci, kemudian bershalawat kepada Nabi, setelah itu silahkan dia berdoa apa saja yang dikehendakinya.” (Hadis diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi, dan dia berkata:”hadis ini hasan sahih.”).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. , dari Rasulullah SAW:”Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan Hamdalah, akan terputus.” (hadis hasan riwayat Abu Dawud dan lainnya).

Diriwayatkan dari Anas r.a.:”Rasulullah SAW telah bersabda:’Sesunguhnya Allah meridhai hamba-Nya yang memakan makanan kemudian memuji-Nya karena-Nya, atau meminum minuman dan memuji-Nya karenanya.’”(HR. Muslim)

Diriwayatkan dari Aisyah r.a.:” Pada suatu malam aku kehilangan Nabi SAW , lalu aku meraba-raba dan kutemukan beliau sedang ruku’, atau sujud, sambil mengucapkan: [arab] “Subhanaka wa bihamdika la ilaha illa anta ” Artinya: “Mahasuci Engkau, dan dengan segala puji-Mu. Tiada Tuhan selain Engkau”.
Dan dalam sebuah riwayat disebutkan: ” Maka tanganku menyentuh bagian bawah telapak kaki beliau yang tegak, sedang beliau mengucapkan: [arab] “Allahumma inni a’udzu bi-ridhaka min sakhatikha wa bimu’afatika min ‘uqubatika, wa a’udzu bika minka, La uhshi tsana’an ‘alaika, anta kama atsnaita ‘ala nafsika”. Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dengan keridhaan-Mu dari kemurkaan-Mu, dan dengan maaf-Mu dari hukuman-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari-Mu. Aku tak bisa menghitung pujian bagi-Mu. Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji diri-Mu”. (HR. Muslim).
Istighfar (Mohon Ampunan)

Diantara adab berdoa berdoa adalah, hendaknya orang yang berdoa itu memohon ampun atas dosa-dosa yang telah dilakukannya baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, baik yang diketahui maupun yang tidak diketahuinya, baik yang diingatnya maupun yang dilupakannya, sebab bagi Allah SWT, segala sesuatu itu tersimpan di sisi-Nya di dalam Kitab yang tersimpan hingga Hari Pembalasan, dan Dia mengetahui apa yang ada di Langit dan apa yang ada di Bumi, dan apa yang ada diantara keduanya. Dia juga mengetahu apa yang kita rahasiakan dari urusan kita, dan apa yang kita nyatakan. Dia mengetahui apa yang rahasia dan tersembunyi, dan setiap jiwa mengetahui apa yang disembunyikanya, dan Dia-lah yang akan memperlihatkan kepada jiwa-jiwa kita, akal kita, serta apa yang kita kira tersembunyi, karena disisi-Nya hal itu diketahui. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di Bumi, dan tidak (pula) di Langit.”(QS 3:5). “Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu.”(QS 2:284). “Dia mengetahui pandangan mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.”(QS 40:19). Memohon ampun disertai dengan tobat yang benar dan niat yang ikhlas demi Allah SWT akan menyucikan jiwa dan membersihkannya dari dosa-dosa. Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk beristighfar dengan firman-Nya: “Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang banyak, dan mohonlah ampun kepada Allah.”(QS 2:199). “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya, (Jika kamu mengerjakan yang demikian, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) .”(QS 11:3). “Dan Mohonlah ampun kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS 73:20).

Ada beberapa adab yang perlu diperhatikan, sebelum menyampaikan permohonan atau do’a kepada Allah SWT. Mulailah dengan bacaan-bacaan kalimah thayyibah sebagai berikut:
Surat Al Fatihah
Surat Al Ikhlas
Surat Al Falaq
Surat An-Naas
Jantung Zikir yaitu bacaan:
Subhaanallaah wal hamdu lillah wala illa ha illallah, wallaa hu akbar. Walaa haula walaa quwwata illaa billaahil aliyyil azhiim.
Shalawat Nabi:
Allaahumma sholli alaa Muhammadin wa’alaa aali Muhammad.
Allaahumma lakal asmaaul husnaaa nad’uuka bihaa.




Semoga Bermanfaat
Salam Djimodji

Kamis, 23 Juni 2011

Kaitan Antara Rezeki dan Bertaubat

Agar rezeki semakin bertambah dan barakah, hendaknya seseorang menempuh jalan taubat kepada Allah Swt. Ini adalah solusi yang sering dianggap aneh oleh sebagian orang. Mereka beranggapan bahwa sama sekali tidak ada kaitan antara bertambahnya rezeki dengan bertaubat. Baiklah, dalam risalah sederhana ini, saya ingin mengajak pembaca untuk memahami bahwa ada kaitan erat antara bertambahnya rezeki dengan taubat. Apalagi, bagi seorang muslim, yang diharapkannya bukan hanya bertambahnya rezeki semata, tetapi juga ada nilai barakah dari Allah Swt.

Dalam hal ini, marilah kita perhatikan hadits Nabi Saw. berikut, “Tiada sesuatu yang dapat menolak takdir kecuali doa, dan tiada yang dapat menambah umur kecuali amal kebajikan. Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya.” (HR. Tirmidzi dan Hakim).

Berdasarkan sabda Rasulullah Saw. tersebut, kita menjadi tahu bahwa perbuatan dosa yang dilakukan oleh seseorang bisa menyebabkan rezeki haram baginya. Hadits ini bila dipahami secara apa adanya, kita bisa menjadi bertanya, bukankah di dalam kehidupan dunia ini banyak sekali orang yang masih saja melakukan perbuatan dosa, tetapi rezekinya juga melimpah, bahkan semakin hari semakin saja bertambah kaya.

Saudaraku tercinta, dalam hal ini, kita dapat memahami bahwa rezeki yang dimaksud adalah rezeki yang diridhai-Nya, atau rezeki yang mengandung barakah. Sebab, bisa saja dengan cara menipu seseorang bisa mendapatkan keuntungan materi. Bisa saja seseorang korupsi lantas dia menjadi kaya; rumahnya bagus, mobilnya mewah, dan sebagainya. Tetapi, apakah rezeki yang diperoleh dengan tidak halal itu adalah rezeki yang diridhai-Nya, atau rezeki yang barakah? Tentu saja tidak.

Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila kamu menyaksikan pemberian Allah dari materi dunia atas perbuatan dosa menurut kehendak-Nya, maka sesungguhnya itu adalah uluran waktu dan penangguhan tempo belaka.” Kemudian Rasulullah Saw. membaca firman Allah Swt. dalam surat al-An’aam ayat 44: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (HR. Ahmad dan Thabrani).

Sudah barang tentu, kita semua berharap agar rezeki yang kita terima adalah rezeki yang barakah. Untuk apa rezeki kita semakin melimpah, tapi kita jauh dari kebahagiaan yang sesungguhnya, yakni bahagia karena kita mendapat ridha-Nya. Bukankah rezeki yang kita peroleh di dunia, kita juga berharap agar bisa menjadi sarana untuk menggapai kebahagiaan di akhirat. Maka, jalan taubat adalah jalan yang mesti kita tempuh. Memohon ampun kepada Allah Swt. adalah jalan yang harus kita lalui agar kita mendapatkan rahmat dari Allah ‘Azza wa Jalla.







Semoga bermanfaat
Salam DJIMODJI

Selasa, 14 Juni 2011

Penyakit-penyakit yang Bisa Dipakai untuk Meramal Cuaca

Chicago, Apakah hari ini akan turun hujan atau cuaca dingin? Tanyakan saja ke penderita rematik. Penderita rematik, sinus, migrain hingga penggumpalan darah akan tahu kapan hujan turun atau cuaca dingin dengan perubahan yang terjadi dari penyakitnya.

Hal ini dialami oleh Robyn Nichols, wanita 37 tahun asal Wheaton, Illinois yang menderita rheumatoid arthritis (salah satu jenis rematik). Sejak umur 2 tahun, ia selalu jadi andalan bagi keluarganya untuk memperkirakan kondisi cuaca sebelum bepergian.

Ramalan Nichols cukup akurat meski harus dibayar sangat mahal, sebab jika hari akan hujan maka sendinya akan membengkak dan nyerinya luar biasa. Namun setidaknya berkat penderitaannya, siapapun yang bepergian hari itu bisa menyiapkan payung.

"Perubahan cuaca diawali oleh peningkatan tekanan barometrik dan kelembaban udara yang bisa memperparah radang persendian," ungkap Dr Patience White dari Arthritis Foundation yang tinggal di Chicago seperti dikutip dari CNN, Rabu (16/2/2011).

Menurut Dr White, radang sendi yang memburuk akan memicu pembengkakan dan rasa nyeri hebat. Meningkatnya tekanan pada cairan sendi akibat pembengkakan tersebut membuat pendertia arthritis kesakitan dan tidak bisa bergerak dalam kondisi cuaca yang tidak nyaman.

Selain arthritis, Dr White juga menyebut beberapa penyakit lain yang bisa dipengaruhi oleh kondisi udara menjelang pergantian cuaca. Di antaranya adalah sinusitis, migrain atau sakit kepala sebelah serta deep vein trombosis (DVT) atau penggumpalan darah pada pembuluh vena.

Menjelang hujan atau cuaca dingin, penderita sinusitis atau radang sinus bisa memburuk dan memicu rasa nyeri di sekitar wajah atau facial pain. Gejala ini disebabkan oleh tekanan yang meningkat akibat pembengkakan di lokasi radang.

Asumsi ini diperkuat oleh pengalaman Dr White beberapa waktu lalu, yang dalam sehari harus menjawab 40 email dan 50 panggilan telepon dari pasien sinusitis yang mengeluhkan kekambuhan penyakitnya. Benar saja, keesokan paginya salju turun begitu lebat di Chicago hingga mencapai ketebalan 50 cm.


(up/ir)

Redaksi: redaksi[at]detikhealth.com







Semoga Bermanfaat
Salam DJIMODJI

10 Penyakit Misterius

Biasanya, tiap penyakit diketahui sebabnya. Karena itu, obatnya bisa ditemukan. Namun ada beberapa penyakit yang tak diketahui sebabnya dan tak ada obatnya. Ada juga yang diketahui sebabnya, namun obatnya belum juga ditemukan.

Berikut 10 penyakit yang misterius, tak diketahui sebabnya atau belum ditemukan obatnya.

1. AIDS

Nama aslinya Acquired Immune Deficiency Syndrome alias turunnya kemampuan imun tubuh. Sehingga tubuh akan lemah dengan segala jenis penyakit ringan. Sejak dua puluh lima tahun sejak pertama kali diidentifikasi, masih belum ditemukan obat untuk penyakit in. AIDS masih duduk sebagai pembunuh manusia yang paling ampuh, terutama di negara-negara berkembang. Penyakit ini diduga dimulai dari simpanse dan melompat ke manusia. Antar manusia menular melalui hubungan seks dan penggunaan jarum secara bergantian.


2. Alzheimer

Alzheimer adalah gangguan otak degeneratif yang memiliki gejala berbeda di masing-masing penderitanya. Biasanya ditandai dengan bingung, lupa atau pikun sering mempengaruhi kebanyakan orang di usia tua mereka. Penyebab yang tepat tidak dimengerti dan tidak dapat diobati secara efektif.

3. Demam

Kalangan medis masih sedikit tahu soal apa sebenarnya demam itu. Bahkan walau satu miliar kasus diperkirakan di Amerika Serikat setiap tahun, dokter masih tahu sedikit tentang hidung meler, kenapa dingin merangsang batuk hingga akar penyebab sakit kepala. Sering kali, bukan resep antibiotik yang bisa membantu penyakit ini reda, namun menunggu hingga reda sendiri dan makan sup ayam.

4. Flu Burung

Manusia tidak memiliki kekebalan terhadap virus flu yang kuat dibawa oleh burung. Usai tertular dari burung, virus ini dapat menular antar manusia. Tingkat kematian untuk terinfeksi manusia adalah sekitar 50 persen.

5. Pica

Orang yang didiagnosis dengan Pica memiliki dorongan tak terpuaskan untuk makan zat non-makanan seperti kotoran, lem kertas, dan tanah liat atau yang lainnya. Meskipun diyakini dihubungkan dengan kekurangan mineral, pakar kesehatan tidak menemukan penyebab pasti dan obat untuk gangguan aneh ini.

6. Gangguan autoimun

Sebuah istilah untuk sejumlah penderitaan termasuk penyakit Lupus atau Arthithis Rhematoid. Pada penderita gangguan autoimun, imun tubuh justru mendeteksi organ-organ tubuh sebagai musuh, sehingga organ organ tubuh malah diserang. Maka organ tubuh jadi lemah bahkan rusak. Tak diketahui penyebabnya, dan dokter hanya bisa mengurangi gejalanya.

7. Skizofrenia

Para ahli menganggap penyakit ini paling membingungkan dari jenis gangguan mental. Penderita biasanya tak mampu untuk secara logis membedakan antara realitas dan fantasi. Gejalanya mulai liar, delusi, halusinasi, bicara tidak teratur, kurangnya motivasi atau emosi.

8. Penyakit Creutzfeldt-Jakob

Penyakit ini adalah versi dari gangguan otak langka, yang lebih dikenal "Mad Cow" atau sapi gila. Penyakit ini diduga berasal dari konsumsi daging sapi yang terkontaminasi. Pada penyakit ini reaksinya cepat. Kalangan medis belum mengetahui sebab utamanya dan belum bisa mencegah.

9. Sindrom Kelelahan Kronis

Kelelahan kronis adalah gejala fisik yang secara medis bisa dijelaskan. Namun pada sindrom kelelahan kronis, pasien lebih dari sekadar merasa lelah, pasien sering tidur, bahkan selama berhari-hari pada suatu waktu.


10. Penyakit Morgellons

Ini penyakit kulit. Gejalanya mirip dalam film fiksi. Penderita mengeluh kulit rasanya seperti tersengat, ruam atau seperti luka. Di bawah kulit muncul serat aneh. Beberapa di komunitas medis menyalahkan penyakit ini terkait pada delusi psikotik, tetapi yang lain mengatakan gejala yang sangat nyata. Tak diketahui penyebabnya, apalagi obatnya.






Semoga Bermanfaat
Salam DJIMODJI