Selasa, 17 Mei 2011

Mengenal Feng Shui

FENG SHUI mirip teori relatifitas Einstein. Bisa dihitung secara matematis. Hasilnya serba relatif. Yang baik untuk pemilik rumah belum tentu baik untuk tamu atau tetangga. Hal ini bisa dipahami karena hitungan feng shui ternyata berdasar pada pribadi seseorang. Contoh, jika Anda seorang pemilik atau penghuni rumah, untuk mengetahui feng shui yang terbaik, ahli feng shui akan menanyakan tanggal, bulan, dan tahun kelahiran Anda. Ya, harus dimaklumi karena feng shui menerapkan hitungan berdasar angka-angka itu.

Sedikit menilik sejarah, feng shui lahir di Cina sekitar 5000 tahun silam. Dalam bahasa kita, feng shui berarti angin dan air. Awalnya merupakan ilmu Cina kuno yang bertujuan menyelaraskan yin dan yang, dua energi alam yang saling bertolak belakang. Kedua energi ini, menurut ahli feng shui, perlu diselaraskan agar kehidupan menjadi lebih baik. Untuk mewujudkan keselarasan yin dan yang, feng shui memiliki berbagai macam rumus.

Menyelaraskan yin dan yang, ahli feng shui kuno membuat Pa kua (diagram berbentuk segi delapan yang di dalamnya terdapat delapan arah mata angin). Pada masing-masing arah terdapat delapan angka. Angka ini dikenal sebagai angka Kua.

"Pa Kua menentukan kelompok arah hadap manusia: arah hadap baik dan buruk", kata Sidhi Wiguna Teh, ahli feng shui dari Indonesia feng Shui Architect.

Di Indonesia, feng shui lebih banyak digunakan sebagai resep manjur untuk memperoleh rumah tinggal yang nyaman dan membawa hoki. Bagi yang percaya, tidak lengkap rasanya jika akan memilih lokasi, desain, atau tata interior rumah, tanpa mengkonsultasikan unsur feng shui-nya.

Mistis Atau Matematis

Belakangan ada anggapan tak sedap yang membayangi feng shui. Ilmu dari Cina ini disamakan dengan sesuatu yang mistis. Hal itu terjadi karena banyak aturan yang diterapkan dalam feng shui, yang jika dilihat sepintas beraroma mistik. Sebagai contoh, arah hadap ruang dan perlengkapannya, penghuni, serta aksesori rumah. Juga lokasi rumah, perletakan ruangan, dan penataan interior. Yang sering terdengar dan perlu diselaraskan adalah arah hadap kloset, arah tidur atau perletakan ranjang, jumlah anak tangga, rumah tusuk sate, letak kamar mandi dan dapur, serta letak rumah.

Di feng shui, arah hadap memang bisa berpengaruh terhadap kesehatan, keharmonisan, atau kewibawaan penghuni rumah. Ironisnya, tidak banyak ahli feng shui yang bisa menjelaskan secara gamblang tentang hal-hal mistis itu. Walaupun ternyata sebagian besar menolak anggapan bahwa feng shui itu berbau mistik.

"Salah kalau feng shui dibilang mistis. Feng shui itu sangat dekat dengan dunia modern dan perhitungan angka matematis", sanggah Kang Hong Kian, ahli feng shui yang juga paranormal. Semua benda dianggap memiliki energi yang terpancar, lanjutnya. "Caranya, kita harus menghitung masing-masing pribadi. Dasarnya diambil dari tanggal, bulan, dan tahun kelahiran. Dari sana bisa ditemukan angka-angka yang bisa dipakai untuk menghitung feng shui-nya", kata Kang. Hasil dari perhitungan ini bisa untuk menentukan posisi rumah dan perletakan ruang.

Di dalam feng shui ada empat bagian rumah yang selalu menjadi perhatian. Pintu utama, ruang tidur utama, dapur, dan tangga. Keempat bagian ini perlu memperoleh perhatian karena secara global bisa mempengaruhi keselarasan rumah.

Kadangkala Anda perlu mengambil jalan tengah dari beraneka ragam pandangan orang soal feng shui. Barangkali ada baiknya memahaminya. Lantas bagaimana Anda bisa mengaitkannya ke dalam ilmu tata bangunan.

Sebenarnya tak sulit memahami feng shui sebagai bagian dari ilmu tata bangunan. Hal utama yang perlu Anda ketahui adalah bangunan rumah Anda tak asing berdiri di lingkungan sekitarnya. Selanjutnya, Anda harus menjaganya agar tetap selaras.

Kata Kang, inti dari feng shui adalah keselarasan antara bangunan dengan alam. Tata letak rumah dan tata atur ruang yang memperhatikan potensi alam bisa berhasil membentuk rumah yang nyaman dan optimal. "Feng shui mengajarkan kita soal keseimbangan fisik dan psikis", tuturnya. Ruang yang nyaman bisa membentuk kondisi psikis pemilik rumah menjadi tenang. Psikis yang tenang akan memacu semangat untuk beraktivitas secara optimal. Boleh jadi karena Anda bisa bekerja keras, kesuksesan dan kekayaanpun akan diraih.

Sidhi juga memiliki pemikiran serupa. "keseimbangan bangunan dan lingkungan bisa dirasakan dalam ruang. Ruangpun terasa nyaman", katanya.

Namun Anda tentu tak bisa menerapkan kenyamanan di rumah orang lain untuk kenyamanan di rumah Anda. Karena feng shui adalah relatif, dihitung berdasarkan pribadi masing-masing. Memang itulah uniknya. Anda boleh percaya dan menerapkannya, percaya tapi tidak menerapkannya, atau tidak percaya sama sekali. Pilihan ada ditangan Anda, bukan ?



Salam DJIMODJI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar