Rabu, 23 Juni 2010

HIDUP adalah PERANG melawan KEBODOHAN bathin


Hidup adalah peperangan melawan kebodohan batin yang selalu akan menjajah hati setiap manusia. Bila sudah bisa mengatasinya, maka itulah kemenangan yang sejati.

Makna perang seringkali kita salah artikan sebagai untuk memerangi dan menghancurkan pihak lawan atau orang lain . Begitu tidak ada kesepahaman, jalan keluarnya adalah perang.. Begitu yang terjadi yang pernah kita dengar dan lihat. Dari jaman barbar sampai jaman modern sekarang , perang masih tetap berlangsung , dan tak pernah berhenti...

Kita lupa, sesungguhnya masih ada perang yang lebih penting dan mulia untuk kita tuntaskan di dunia ini.

Perang yang seharusnya selalu kita lakukan adalah untuk memerangi kemiskinan dan memerangi kebodohan diri kita sendiri, baik tentang kita dan kehidupan kita. Makna perang yang sesungguhnya, sebenarnya telah terlupakan karena kita lebih sibuk untuk melakukan perang terhadap musuh-musuh yang berada diluar diri kita.

Kemiskinan akan pengetahuan, ketidaktauan kebutuhan hidup manusia normal dan kebodohan diri adalah musuh yang seharusnya kita lawan dengan gigih, karena kemiskinan disini tidak diharapkan oleh tiap manusia, kemiskinan dalam arti yang luas. Tuhan menginginkan kita mampu hidup di dunia ini, dengan bekal yang telah Dia berikan kepada manusia . Karena Tuhan sudah memberikan petunjuk dan jalanNya, bahwa ketidaktauan kita bisa membuat kita tak berdaya dan jatuh dalam hidup yang kelam dan suram.

Selanjutnya adalah perang suci yang tak boleh kita lupakan yaitu memerangi kebodohan batin didalam diri kita . Karena musuh ini telah menjajah kita sekian lama tanpa kita menyadarinya, sehingga tidak bisa melepaskan diri dari cengkramannya. Musuh dalam diri yang tak pernah lepas tanpa kegigihan kita untuk terlepas darinya, musuh terbesar dalam sejarah kehidupan umat manusia, musuh yang tak pernah terlihat tapi sekonyong selalu berkecamuk dalam diri.

Kebodohan batin yang masih melekat adalah keserakahan , kesombongan , kebencian , dengki dan iri hati, kemarahan , kelicikan , keasusilaan dan lain-lain, ego dan nafsu hewani dalam menjatuhkan kemanusian, persatuan dan kesatuan umat.

Sayangnya selama ini energi dan pikiran kita lebih banyak dikerahkan , selain sibuk berperang melawan musuh nyata yang berada diluar , fokus kita lebih kepada hal yang ini. Tanpa kita sadar bahwa sesungguhnya musuh kita yang utama adalah DIRI KITA SENDIRI.

Ternyata sesuatu yang berbentuk lebih memikat kita untuk diperangi . Sedangkan musuh sejati yang tersembunyi dan mematikan, serta menggerogoti hidup dibiarkan untuk membunuh kita secara perlahan-lahan menuju kematian yang menyedihkan .

Demikianlah bila kita lebih memiliki dan mengutamakan kepintaran daripada menggunakan kearifan untuk menyikapi hidup . Sehingga kita tak dapat membedakan mana yang sejati dan mana yang palsu. Yang kemudian membuat kita salah mengambil langkah menjalani hidup ini.

Sampai saat ini, sudah berapa banyak umat manusia yang sudah terbebas dari kebodohan batin?
Apakah kita sudah bisa dengan lantang berteriak ” Merdeka “ !!!! , dalam arti yang sesungguhnya karena sudah bebas dari jajahan kebodohan batin ?

Mungkin hari ini belum banyak, namun entahlah…..esok.... atau lusa nanti....
Dengan Djimodji, marilah kita bentuk dan hidupkan sikap positif dalam diri.. agar kita bisa menyeimbangkan kebutuhan fisik dan rohani kita, sehingga kita benar2 menjadi manusia yang mendekati sempurna dimata Tuhan. Artinya, akan lebih bisa dekat dengan Tuhan kita..
Salam Djimodji !

2 komentar:

  1. Memerangi kebodohan dalam diri kita haruslah selalu kita tingkatkan agar kita terbebas dari kebodohan.. Tak banyaklah orang yang memahami masalah ini, tapi alangkah baiknya mari kita bersama banyak-banyak belajar di djimodji agar kita terbebas dari kebodohan dal kehidupan kita.

    BalasHapus
  2. Byk hal yg bsa qt lkukan agr qta trbebaz dri kbodohan.. Diantrany yaitu sng mmbca en byk brfikir dmi kmajuan dri. Mmprbyak brlatih knuragan yg qta pnyai sgt mmbntu qta dlm mlawan kbodohan..

    BalasHapus